Minggu, 08 Mei 2011

PERAN LEMBAGA KEUANGAN BANK dan NON BANK

1. JENIS LEMBAGA KEUANGAN
Lembaga keuangan terdiri dari bank – bank umum serta lembaga keuangan nonbank. Bank umum adalah bank – bank yang kewajibannya – kewajibannya terdiri dari saldo rekening Koran. Di Indonesia bank – bank umum meliputi bank – bank devisa (baik milik pemerintah maupun swasta), bank asing serta bank pembangunan. Sedang lembaga – lembaga yang bergerak dalam pasar modal atau dalam pengumpulan modal seperti bank – bank dan lembaga tabungan, perusahaan asuransi lembaga – lembaga penanaman modal lembaga pensiun dan sebagainya. Bank – bank umum ini beserta otoritas moneter merupakan system moneter di Indonesia. Otoritas moneter terdiri dari bank sentral (Bank Indonesia) dan pemerintah pusat. Dalam hal pemerintah melakukan kegiatan/fungsi moneter, seperti misalnya transaksi dengan IMF atau mengadakan pinjaman dari luar negeri untuk memperkuat cadangan devisa.

2. PERANAN LEMBAGA KEUANGAN BANK : Bank Sentral
a. Peranan Bank Sentral Dalam Perekonomian
Tugas bank sentral adalah menjaga stabilitas moneter di Negara manapun berada, dan memiliki peranan sebagai berikut:
1. Sebagai Bank Untuk Bank – Bank Lainnya (Bankers Bank)
Bank sentral merupakan bank – bank lainnya, karena jasa perbankan yang diberikan kepada bank lainnya umum memberikan pelayanan kepada bank masyarakat. Dengan pengertian ini bank sentral dapat memberikan pinjaman kepada bank umum bilamana bank umum tersebut membutuhkan likuiditas atau cadangan.
Bank sentral juga dapat sebagai tempat penyimpanan cadangan suatu bank umum, dimana rekening – rekening bank umum disimpan pada bank sentral. Dengan kondisi seperti ini bank sentral mempunyai utang kepada bank umum. Bank sentral juga dapat bertindak sebagai lembaga clearing house dari system perbankan suatu Negara. Dimana bank sentral menyelesaikan piutang dan utang antar bank yang bersangkutan.
2. Sebagai Bank Pemerintah
Pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan tentu memerlukan pengeluaran dan menghitung pendapatan. Guna mengurus seluruh pendapatan dan pengeluaran, pemerintah ini tentu sangat membutuhkan jasa perbankan. Bank sentral didirikan untuk menyimpan pendapatan pemerintah dan membayar pengeluaran pemerintah. Dalam kondisi ini bank sentrallah yang dapat memenuhi kebutuhan uang kontan yang dibutuhkan pemerintah.
Bank sentral juga berfungsi sebagai tempat pemerintah meminjamkan uang, bila pengeluatannya lebih besar dari pendapatannya. Jadi dengan pinjaman dari bank sentral inilah pemerintah membiayai defisit yang terjadi
3. Mengawasi Bank –Bank Dan Lembaga Keuangan
Bank sentral bertindak sebagai pengawas bank umum dan lembaga keuangan, karena operasional dari bank umum dan lembaga keuangan adalah berdasarkan kepercayaan. Sehingga untuk dapat menjaga kepercayaan masyarakat ini perlu diadakan pengawasan dalam operasionalnya.
Berdasarkan modal kepercayaan sebagai operasional bank umum, bilamana bank tidak dapat memenuhi tarikan dana masyarakat tersebut, makan kepercayaan masyarakat terhadap sector perbankan akan hilang. Hal ini dapat membahayakan perekonomian Negara tersebut.
Bank sentral juga mempunyai kewajiban untuk mengawasi jumlah uang yang beredar, hal ini untuk mencegah jangan sampai jumlah uang bredar melebihi kebutuhan perekonomian, sehingga akan menyebabkan inflasi. Disini fungsi bank sentral untuk menjaga nilai mata uang jangan sampai merosot, dengan mencegah inflasi jangan sampai terlalu tinggi.
4. Mencetak Uang Dan Penyediaan Uang Bagi Perekonomian
Dalam menjalankan fungsinya bank sentral dapat mencetak uang untuk memperlancar aktivitas produksi dan perdagangan dalam suatu Negara. Karena salah satu fungsi uang sebagai alat tukar inilah maka bank sentral perlu menyediakan uang guna memperlancar arus produksi dan perdagangan yang terjadi.
Bank sentral juga harus dapat memperkirakan kebutuhan jumlah uang yang dibutuhkan untuk dapat mengikuti perkembangan perekonomian yang terjadi dari tahun ke tahun.
5. Mengatur Pasar Uang Dan Pasar Modal
Fungsi ini sebenarnya tidak langsung dilakukan oleh bank sentral, tetapi gerak gerik bank sentral dalam menetapkan tingkat bunga (discount rate) akan berpengaruh kepada pasar uang dan pasar modal yang terdapat dalam suatu Negara.
Kebijaksanaan tingkat bunga yang dikeluarkan bank sentral secara langsung akan mempengaruhi nilai uang yang hendak dipinjam atau dipinjamkan, juga tingkat bunga yang ditetapkan bank sentral akan berpengaruh atau menentukan nilai dari surat – surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek atau nilai investasi yang akan dilakukan perusahaan.



Referensi:
Nasution, Mulia. 1998. Ekonomi Moneter uang & bank. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar